Dandim 0809 Hadiri Seminar Wawasan Kebangsaan, Bela Negara dan Moderasi Beragama di Pondok Walibarokah

    Dandim 0809 Hadiri Seminar Wawasan Kebangsaan, Bela Negara dan Moderasi Beragama di Pondok Walibarokah
    Photo: Dandim 0809/Kediri Letkol Inf Aris Setiawan

    KEDIRI - Komandan Kodim 0809/Kediri Letkol Inf. Aris Setiawan SH memberikan Wawasan Kebangsaan Bela Negara dan Moderasi Beragama kepada para santri dan ustad pengurus Ponpes Walibarokah bertempat di Gedung WB Lantai 2 Pondok Pesantren Wali Barokah Jln. Hoscokroaminoto No.  195 Kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Pada Rabu (25/10/2023). 

    Pimpinan Pondok Pesantren Wali Barokah Drs. H.Sunarto M, Si dalam sambutannya menyampaikan, Seminar wawasan kebangsaan, Bela Negara dan Moderasi beragama bagi Santri dan Ustad Pengurus Pondok tahun 2023 yang setiap kali kita selenggarakan dalam memperingati Hari Santri. 

    Dengan tema “Jihat Santri Jayakan Negeri” yang bermakna sungguh - sungguh mengenang kembali tentang revolusi Jihat dimana para santri berjuang dengan membela Kemerdekaan. 

    Makna yang kedua , kita sebagai penerus bangsa agar kejayaan negara kesatuan Republik indonesia menjadikan dambaan tujuan dan kerukunan beragama. 

    " Alhamdulilah, Ponpes Wali Barokah kemarin juga ikut melaksanakan jalan santai di wilayah Jawa Timur dan kita juga akan merayakan Hari Santri , para santri akan menyelenggarakan exspo dan goes bareng bersama Ponpes Walibarokah, ”katanya. 

    Sementara itu, Dandim 0809/Kediri Letkol Inf Aris Setiawan S.H dalam materinya menyampaikan ucapan selamat atas kegiatan Hari Santri yang dilaksanakan sungguh luar biasa. Dandim juga memberikan gambaran sejarah berdirinya bangsa Indonesia. 

    “Bahwa terdiri dari banyak negara (pada saat itu masih berbentuk kerajaan) konflik terus Antara kerajaan tidak pernah ada titik temu untuk bersatu dan datang penjajah dari luar, kerajaan Nusantara hancur satu persatu karena tidak mampu menghadapi penjajahan", katanya. 

    Menurutnya, Perang saudara, perang kedaerahan menghadapi penjajah tidak ada yang berhasil meski banyak korban (Harta, tenaga, nyawa dan terjadi ratusan tahun yang lalu). 

    Dandim juga turut memparkan rujukan Hukum dan tata Negara terkait, tekad sikap dan perilaku serta tindakan warga negara yang baik secara perseorangan maupun Kolektif dalam menjaga kedaulatan negara keutuhan. 

    " Wilayah keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada negara Kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan Hidup Bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai ancaman", ujarnya. 

    Namun Hal hal yang melatar belakangi Santri untuk mengikuti bela negara yaitu Panggilan hati nurani (Bukan Produk Wajib Militer) beribadah kepada Allah SWT,  Tidak pernah mengikuti pelatihan militer, Status masih pelajar (Santri) rata rata usia 15-22 tahun, namun berani menghadapi Agresi Militer Belanda (Bukan Hannya Belanda tetapi Nica, Gabungan Pemenang perang Dunia II/Sekutu bahkan Gurkha pasukan elite kerajaan Inggris ikut diterjunkan. 

    " Tidak punya Skill tempur Hannya bermodalkan Doa pada Tuhan YME, restu orang tua dan Keihklasan untuk membela tanah air Jasa santri akan selalu dikenang dalam kontribusi mendirikan dan mempertahankan kedaulatan NKRI tidak hanya didunia tapi sampai pada kehidupan berikutnya di hadapan Allah SWT", Jelasnya. 

    Dandim menyimpulkan, Tema hari Santri tahun ini jihad santri jayatan negeri pemerintah melalui Kemenag mengajak para santri untuk berjuang membangun kejayaan negeri dengan semangat jihad intelektual di era transformasi digital. 

    " Selalu cinta tanah air di sini kalian lahir besar bahkan sampai akhir hayat begitu pula dengan orang tua anak-anak dan penerus kalian kelak. Setia pada Republik Indonesia , Karena NKRI yang sudah pasti melindungi seluruh bangsa Indonesia", harapnya. 

    Dandim juga berpesan Cetak generasi penerus yang berkualitas dimulai dari diri sendiri dan saat ini masih menjadi Santri. 

    " Jangan kecewakan orang tua kalian, Guru dan pengasuh yang telah membimbing kalian. Bergaul dengan teman yang membawa kebaikan, dan Jangan ragu untuk mengabdi pada ibu Pertiwi negara membutuhkan kalian, ”pungkas Dandim. 

    Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Pimpinan Pondok Pesantren Wali Barokah Drs. H. Sunarto M, Si, Danramil 0809/Kediri Kapten Inf. Sunarjo, Waka Polsek Kediri Kota AKP Puguh, Sekretaris Ponpes Wali Barokah Daud Sholeh S, Pd, Ketua Dewan Penasehat H. Lutfi Wijaya S, Pd. I, Ketua Pengurus Harian H. Agung Riyanto S, Si, Bendahara Ponpes Walibarokah Drs. H. Heru Tri Cahyo, Bengurus Bagian Organisasi Keanggotaan dan kaderisasi bapak Dzikir Setya Atmaja S, S, T, P, M, H. Pengurus Bagian Pendidikan Agama dan Dakwah Chabib Rochmatullah , SPd, Pengurus Bagian Pendidikan Umum dan Pelatihan Drs. Ali Akbar, Pengurus bagian Pengabdian Masyarakat bapak Deny Eka Putra, S, K, M, Pengurus bagian Pemuda, Kepanduan, Olahraga dan Seni Budaya Agus Setyo Wibowo ST, Pengurus bagian Hubungan antar Lembaga bapak H. Abdul Somad S, T, Pengurus bagian Komunikasi, Informasi dan Media bapak H. Zunit Saifullah, S, Pd, I, Pengurus bagian Litbang, IPTEK, Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Eko Hery Santoso , S. Pd, Pengurus bagian Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Prasojo SE, Pengurus bagian Hukum dan Hak Azasi Manusia bapak Abdul Khalim Samsudin SH, Pengurus bagian Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga Dra. Hj. Wahyuni, Batuut Koramil 0809/02 Pesantren Peltu Edi, Babinsa Kelurahan Banjaran Aipda Andik, Babinsa Kelurahan Banjaran Serda Lasubur dan Para Santri Ponpes Walibarokah. ***

    dandim 0809 seminar kebangsaan moderasi beragama pondok walibarokah
    Suferi

    Suferi

    Artikel Sebelumnya

    Balipedia.org: All About Bali

    Artikel Berikutnya

    Sumbar Dukung Kongres IPNU Tahun 2021 Diadakan...

    Berita terkait